[rpi]
Minyak biji Carthamus tinctorius (safflower) merupakan minyak sayur yang dapat dikonsumsi.
Minyak safflower sering digunakan dalam kosmetik maupun produk perawatan harian sebagai salah satu bahan untuk lotion perawatan kulit, pelembab, dan produk perlengkapan mandi.
Selain memberikan kelembaban pada kulit, minyak biji Carthamus tinctorius (safflower) juga dapat membuat kulit menjadi lembut dan halus
Minyak biji safflower berasal dari biji tanaman Carthamus tinctorius. Tanaman safflower (Carthamus tinctorius) dikenal dengan bunga yang berwarna kuning dan oranye yang cerah.
Asam linoleat, yang dianggap sebagai asam lemak esensial, adalah komponen utama minyak ini.
Asam linoleat merupakan senyawa penting yang membawa vitamin A, D, K, dan terutama vitamin E.
Berikut adalah beberapa manfaat dari asam linoleat:
- Membantu proses pertumbuhan pada anak-anak
- Mencegah kekeringan dan pengelupasan pada kulit
- Menjaga integritas membran sel
- Mengatur metabolisme kolesterol
- Proses sintesis hormon
Selain untuk penggunaan kosmetik, minyak biji Carthamus Tinctorius (safflower) juga memiliki sejarah penggunaan yang luas dalam makanan.
Minyak ini sering digunakan pada mayonnaise, saus salad, makanan penutup beku, dan roti khusus.
Minyak Biji Safflower vs. Minyak Esensial Safflower
Minyak biji safflower adalah versi yang dapat dimakan, dibuat dari proses penekanan (pressing) pada biji tanaman tersebut.
Hasilnya berupa cairan kental yang memiliki komposisi mirip dengan minyak sayur (vegetable oil).
Minyak ini biasa digunakan dalam memasak dan obat-obatan, meskipun dapat juga digunakan pada kulit.
Minyak safflower juga digunakan sebagai minyak pembawa (carrier oil) untuk minyak esensial lainnya.
Sedangkan versi minyak esensial safflower diperoleh dengan proses penyulingan dari bagian kelopak bunga dan bagian bunga lainnya.
Minyak esensial Safflower harus diencerkan sebelum dioleskan ke kulit. Selain itu, minyak esensial ini tidak boleh dikonsumsi karena sifatnya yang lebih kuat dan kandungan bahan lainnya.
Manfaat Minyak Safflower untuk Kulit
Minyak safflower memiliki manfaat untuk kulit meski belum ada penelitian ilmiah yang solid tentang hal ini.
Beberapa penelitian lain juga menyebutkan bahwa minyak safflower berguna untuk meredakan nyeri, serta memiliki manfaat sebagai anti peradangan dan antioksidan.
Minyak ini juga dapat digunakan secara topikal pada produk perawatan kulit dan kosmetik tertentu karena efeknya yang melembabkan kulit.
Minyak safflower dapat pula membuat kulit terlihat lebih halus dan menjadikannya lebih lembut.
Penggunaan Minyak Safflower untuk Kulit
Produk kosmetik hasil olahan pabrik yang mengandung minyak safflower tidak memerlukan instruksi khusus, cukup ikuti arahan dan cara penggunaan produk yang tertera pada label.
Minyak safflower murni yang bisa dikonsumsi dapat dioleskan ke kulit langsung tanpa harus ditambahkan sesuatu.
Namun, versi minyak esensial safflower harus diencerkan dengan carrier oil terlebih dahulu sebelum digunakan.
Untuk mendapatkan kelembaban ekstra, bisa gunakan minyak kelapa atau minyak almond sebagai carrier oil. Namun jika memiliki kulit berminyak, akan lebih cocok jika menggunakan minyak jojoba atau grapeseed oil.
Minyak safflower dianggap aman untuk digunakan sehari-hari. Sebaliknya, minyak esensial karena kandungannya lebih kuat hanya dirancang untuk penggunaan jangka pendek saja.
Hentikan penggunaan jika terihat tanda-tanda iritasi atau reaksi alergi, seperti ruam atau gatal-gatal.
Minyak Biji Safflower untuk Jerawat
Meskipun mungkin terlihat kontraproduktif karena mengoleskan minyak pada jerawat, minyak safflower dianggap noncomedogenik, artinya minyak ini tidak akan menyumbat pori-pori.
Manfaat anti peradangan yang dimiliki minyak ini juga berpotensi membantu mengobati jerawat dan bekas jerawat.
Selain itu, minyak safflower juga membantu membersihkan pori-pori jika digunakan beberapa kali dalam seminggu.
Anda bisa menggunakan minyak safflower sebagai pengobatan langsung di bagian kulit yang diinginkan dengan membiarkannya semalaman.
Bisa juga membuat masker wajah dari minyak safflower ini, berikut caranya:
- Campurkan minyak safflower dengan oatmeal dan madu
- Oleskan campuran ini ke seluruh atau sebagian wajah
- Diamkan selama 10 menit, kemudian bilas dengan air hingga bersih
Minyak Safflower untuk Eksim
Eksim merupakan kondisi kulit yang sering terjadi. Gejala eksim sebenarnya adalah respon dari peradangan.
Eksim yang parah memerlukan pengobatan, namun Anda juga dapat meringankan kondisi ini melalui diet dan salep topikal.
Manfaat mengonsumsi minyak safflower diantaranya adalah membantu tubuh memproses vitamin yang larut dalam minyak, seperti vitamin A dan E. Vitamin yang kaya antioksidan ini penting dalam menjaga sel-sel tubuh tetap sehat.
Sebagai pelembab topikal, asam linoleat dalam minyak safflower dianggap membantu menjaga kekuatan lapisan luar kulit dengan mencegah terjadinya pengelupasan.
Oleskan minyak biji safflower murni langsung ke bagian yang terkena eksim sesering yang diinginkan.
Jika Anda menggunakan minyak esensial safflower, encerkan terlebih dahulu, gunakan hanya sekali atau dua kali per hari.
Apa Risiko Menggunakan Minyak Safflower untuk Kulit?
Minyak safflower dianggap sebagai “indirect food addivtive” yang banyak digunakan banyak pabrik makanan.
Oleh karena itu tidak ada kekhawatiran tentang penggunaan minyak safflower baik secara internal maupun eksternal untuk kulit.
Namun, jika baru menggunakan minyak safflower atau produk yang mengandung minyak ini untuk perawatan kulit, Anda bisa melakukan tes sensitivitas sebelum menggunakannya.
Oleskan sejumlah kecil produk di lengan atas, tunggu selama 24 hingga 48 jam untuk melihat apakah muncul reaksi seperti ruam atau iritasi.
Jika, tidak mengalami ruam atau iritasi, berarti Anda aman menggunakan minyak safflower.
Namun harus diperhatikan dan hati-hati jika mengonsumsi minyak esensial safflower secara internal, Anda mungkin mengalami efek samping pada saluran pencernaan. [©biutiva.com/io]